AKSES INFORMASI MELALUI MEDIA MASSA DI ERA GLOBALISASI PERSPEKTIF ETIKA MEDIA Anita Teknologi mengarahkan Oleh Septiani Rosana* Abtraksi Informasi masyarakat dan untuk komunikasi selalu telah membutuhkan informasi tentang segala hal di dalam kehidupannya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan alatalat komunikasi, berbagai yang informasi. berfungsi Dengan untuk kecanggihan mengakses teknologi, sebuah hanphone dan Iphone mempunyai berbagai fasilitas yang terkoneksi tingkat ekonomi dengan di internet. level bawah, Masyarakat tidak akan dengan dengan leluasa mengakses informasi sesuai dengan kebutuhannya, karena keterbatasan sarana dan biaya untuk mengakses informasi tersebut. informasi diantara Kesenjangan kelas ekonomi dalam atas mengakses elit dengan kelas ekonomi bawah sangat kentara kita lihat. Meski secara idealnya, media massa adalah bersifat massa dan bisa dikonsumsi ataupun diakses oleh siapapun, namun pada kenyataannya mengaksesnya. tidak semua masyarakat dapat Kata Kunci akses informasi, teknologi informasi dan komunikasi 47 Pendahuluan “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, memperoleh, serta memiliki, berhak menyimpan, untuk mencari, mengolah dan menyampaikan infomasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.” Pasal 28F UUD 1945 Berdasarkan pernyataan dari pasal 28F UUD 1945 di atas, menunjukkan bahwa menjadi hak asasi bagi setiap warganegara Indonesia jenis yang untuk berkomunikasi dan memperoleh berbagai informasi dengan menggunakan segala media mengembangkan warganegara diri tersedia, dan mempunyai yang lingkungan hak yang bertujuan untuk sosialnya. sama untuk Setiap bisa mengakses informasi melalui media massa yang tersedia, baik media cetak, elektronik, maupun media online. Teknologi informasi kini telah berkembang dengan sangat pesat. dengan Komunikasi sangat cepat dan tanpa informasi batas berlangsung negara. Proses demokratisasi yang tak dapat dibendung ini juga dipicu oleh perkembangan teknologi informasi. Indonesia sejauh ini telah dengan relatif lahirnya cukup cepat undang-undang melakukan yang antisipasi menjamin adanya kebebasan berkomunikasi dan memperoleh informasi. Tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi berdampak langsung orang lebih terhadap mampu cepat era menerima dari keterbukaan. informasi sebelumnya. Saat secara ini setiap langsung Keterbukaan dan membuat masyarakat seakan berada dalam dunia tanpa batas, baik dari dimensi waktu, wilayah, profesi, norma, realita, bahkan batas-batas susila. agama, ras, 48 Media massa merupakan elemen penting dalam masyarakat. Media merupakan "sistem saraf pusat dari AS, rantai informasi penting yang varietas atau jenisnya tanpa jeda," kata Hiebert, Ungurait, dan Bohn 1991565 dalam Reuss 1996128. Media membantu untuk menjaga pendapat informasi tentang mengirimkan dan memberikan berbagai budaya, dan isu, hiburan, survei membantu membentuk lingkungan, ekonomi dengan mempromosikan barang dan jasa. Media membantu mendidik dan bersosialisasi dengan beragam populasi. Tapi media massa bukan meskipun saluran banyak dari langsung mereka pada kesatuan terlihat sama dan mencakup topik yang sama. atau sosial, terdengar Seiring dengan perkembangan era globalisasi, media massa mempunyai peran yang sangat strategis dalam suatu negara, termasuk di Indonesia. Teknologi Informasi dan komunikasi telah mengarahkan masyarakat untuk selalu membutuhkan informasi tentang segala hal di dalam kehidupannya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan alat-alat komunikasi, seperti handphone, Iphone, tablet, notebook. Mereka membutuhkan handphone atau Iphone, tidak hanya sekedar untuk berkomunikasi tetapi juga kecanggihan mempunyai internet. untuk teknologi, berbagai mengakses sebuah fasilitas informasi. hanphone yang dan terkoneksi Dengan Iphone dengan Masyarakat dengan tingkat ekonomi di level bawah, tidak akan dengan leluasa mengakses informasi sesuai dengan kebutuhannya, karena keterbatasan sarana dan biaya untuk mengakses informasi tersebut. Kesenjangan dalam mengakses informasi diantara kelas ekonomi atas 49 elit dengan kelas ekonomi bawah sangat kentara kita lihat. Meski secara idealnya, media massa adalah tidak semua bersifat massa dan bisa dikonsumsi ataupun diakses oleh siapapun, namun masyarakat miskin yang dapat dalam pada kenyataannya mengaksesnya. kehidupan Terutama masyarakat sehari-hari kekurangan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. dan Sebagai contoh adalah pedesaan-pedesaan wilayah-wilayah pelosok atau yang pedalaman berada pada wilayah perbatasan antarnegara di daerah Kalimantan. Masih terdapat wilayah yang blank sinyal, sehingga arus informasi dengan ke baik. wilayah Blank tersebut signal tidak masih bisa banyak diterima terjadi di beberapa wilayah desa di Kabupaten Kepulauan Anambas, sehingga komunikasi menggunakan radio SSB merupakan satu-satunya jaringan informasi penghubung antar desa di kabupaten ini. Demikian disampaikan Augus R Unggul, Asisten III Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas KKA disela-sela pembukaan bimbingan teknologi aktifitas Kelompok Informasi Masyarakat KIM dalam rangka desa informasi di Anambas, Selasa 19/6. Kondisi blank signal ini telah menyebabkan perputaran informasi masyarakat dalam wilayah KKA lebih sulit dilakukan, dibandingkan dengan komunikasi dari pusat kabupaten ke kota lain di Indonesia. Sementara wilayah Anambas memiliki banyak pulau yang tersebar dan dimukimi oleh masyarakat, sehingga kebutuhan informasi menjadi sangat penting. "Masih banyak desa-desa yang blank signal dan tidak bisa dijangkau jaringan telepon sama sekali. Baik itu seluler maupun telepon analog biasa," katanya. 50 Irfani, Yuliai. 2012. Masih banyak desa blank diakses 1 Juli 2012 Dari uraian fakta tersebut di atas menunjukkan bahwa akses informasi melalui media, belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh masyarakat di segala lapisan dan di segala massa penjuru belum wilayah tanah menjangkau terpencil. mengakses media, masyarakat wilayah yang ibukota. air Indonesia. sepenuhnya Peluang baru dan dinikmati tinggal Ketika Industri ke dalam informasi wilayah- kesempatan oleh diwilayah media untuk sebagian perkotaan bisa warga ataupun diakses di wilayah pedesaan, itupun hanya dinikmati oleh mereka yang mempunyai cukup uang untuk membayar biaya akses informasi tersebut. Ketidaksetaraan informasi di masyarakat merupakan salah satu isu politik yang utama pada masyarakat informasi. Permasalahan Kesenjangan dalam memperoleh informasi dikalangan elit dan masyarakat biasa, khususnya masyarakat miskin, mungkin Kondisi wilayah sudah ini terjadi dapat perkotaan terpencil, dimana keberadaannya. sejak dulu kita lihat sarana dan dan Informasi hingga bila wilayah kita desa ini. berada di yang sangat bukanlah milik prasarana publik saat masih minim perseorangan tetapi informasi tersebut juga harus dapat diakses oleh publik melalui media massa apapun. ini yang Industri media massa dan pemerintah sampai saat telah berusaha terpencil agar untuk menjangkau berbagai wilayah-wilayah informasi dapat sampai 51 kepada seluruh warga informasi-informasi tersebut yang membutuhkan signal-signal Negara Indonesia. seharusnya akses media telekomunikasi, Takjarang bersifat yang misalnya publik menggunakan melalui televisi, handphone, internet. Apabila koneksi belum menjangkau sampai wilayah-wilayah pelosok dipenjuru Indonesia, maka informasi tersebut juga tidak akan bisa menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat. Struktur peluang melalui pasar bagi media kaum ternyata miskin massa. tidak untuk mampu mengakses Bagaimanakah massa mengatasi masalah tersebut? memberikan informasi seharusnya media Pembahasan 1. Tanggung jawab Media Media harus bertanggungjawab dalam hal menyajikan pemberitaan yang benar, komprehensif, cerdas dan akurat. Media dituntut untuk dapat memberitakan suatu fenomena adanya. pendapat dan Fakta peristiwa harus harus secara disajikan dikemukakan akurat dan sebagai murni jujur fakta, apa dan sebagai pendapat. forum pertukaran Kriteria kebenaran juga dibedakan menurut situasi dan kondisi masyarakat. Media harus pendapat, berperan komentar sebagai dan kritik. Karenanya, media tak hanya berfungsi sebagai sumber informasi melainkan juga forum penyelesaian masalah. Setiap masalah yang menjadi urusan publik dan berhubungan dengan publik disuguhkan oleh media, untuk kemudian dicarikan jalan keluar. dibahas bersama dan 52 khas Media diharapkan dapat menyajikan gambaran yang dari setiap kelompok masyarakat. Syarat ini menuntut media untuk memahami karakteristik dan juga kondisi pada semua kelompok stereotype. di Tujuannya masyarakat adalah tanpa untuk terjebak menghindari terjadinya konflik sosial di masyarakat terkait dengan isi berita yang disajikan. Media diharapkan dapat menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai-nilai masyarakat, yang artinya bahwa media tidak harus mendramatisir pemberitaannnya, melainkan berusaha mengaitkan suatu peristiwa dengan hakikat makna keberadaan masyarakat dalam hal-hal yang harus diraih. Media merupakan instrument pendidik masyarakat sehingga media harus memikul tanggung jawab pendidik dalam memaparkan segala sesuatu mengaitkannya ke tujuan dasar masyarakat. dengan Media diharapkan dapat membuka akses ke berbagai sumber informasi. membutuhkan jauh lebih Masyarakat banyak pada industri masa modern sebelumnya. Dengan tersebarkan berbagai informasi, akan mempermudah masyarakat untuk tersebut. mengakses informasi-informasi 2. Kesetaraan Akses Informasi Apabila sebuah informasi merupakan kekuatan dalam masyarakat kesetaraan yang akses berbasis terhadap informasi, informasi maka sangat beberapa penting. kecuali jika kita bersedia menerima suatu masyarakat di mana beberapa orang atau kelompok yang dirugikan karena tidak adalah dapat memperoleh masyarakat yang akses bisa informasi. menjadi Risikonya bertingkat 53 berdasarkan informasi yang tersedia bagi orang untuk menggunakannya secara bersama, seperti ekonomi, menempatkan masalah succintly pendidikan, ras, atau lainnya. Everette ketika ia Dennis mencatat concerned about the bahwa “the “reasons information-rich people to be versus information-poor people. Information is power and some information will no doubt be priced so high that it will be out of the reach of many people” diperhatikan mengenai orang kaya - alasan untuk informasi versus orang miskin - informasi. Informasi adalah kekuatan dan beberapa informasi tidak akan diragukan lagi dijual dengan harga sangat tinggi sehingga akan keluar dari jangkauan banyak orang. Dennis and Merril, 199175 dalam Gordon dan Reuss, 1996122 Dari pernyataan Dennis tersebut menunjukkan adanya alasan-alasan mengenai seseorang yang disebut sebagai orang kaya informasi dan orang yang miskin informasi. Informasi merupakan sebuah kekuatan power yang sangat berharga mahal dan hanya orang berkemampuan atau orang kaya saja yang mampu menggapai informasi yang bernilai tinggi tersebut. Informasi yang berharga tinggi akan jauh dari membutuhkan menjangkaunya. Eric National mencatat jangkauan biaya Elbot, Center bahwa orang yang mantan for Media Amerika kebanyakan, tidak direktur diakses selalu karena sedikit untuk komunikasi di Boston, mengakses - untuk telah untuk pendidikan, politik, perpustakaan, dan ekonomi. Dengan munculnya era informasi, ia menyarankan, fokus harus diubah untuk mencakup akses terhadap informasi dan 54 hiburan yang tersedia melalui saluran berbagai media massa. dicapai, Isu utama tetapi seberapa jauh tampaknya siapa bukan yang tanggung apa bertanggung jawab tersebut yang jawab harus dan dilaksanakan. Informasi yang disampaikan oleh media massa seharusnya merupakan sesuatu yang menjadi hak publik untuk mengetahuinya. Tidak ada eksklusivitas dalam distribusi atas informasi tersebut. Berita-berita yang baik adalah berita yang mempunyai nilai berita news value, padahal kita ketahui bersama, bahwa sampai saat ini pemberitaan-pemberitaan yang ditayangkan oleh media menyesuaikan permintaan dan selera pasar masyarakat. Sesuatu yang dianggap menarik oleh pasar, itulah yang akan mempunyai banyak perhatian audience yang nantinya akan berpengaruh pada rating acara atau program. David Gordon 1996, menyatakan bahwa media massa harus membuat beberapa upaya khusus untuk memastikan bahwa mereka terus menjangkau khalayak massa dan benarbenar dalam proses, membawa era informasi ke semua strata masyarakat. Pendapat Gordon tersebut merupakan sesuatu yang bersifat mulia dan idealis, tetapi untuk mencapainya dibutuhkan usaha yang tidak mudah. Industri media saat ini tidak lagi menfokuskan pada kualitas konten saja, tetapi lebih pada selera pasar sehingga terkesan hanya menitikberatkan pada peningkatan profit bagi perusahaan mempunyai rating media yang tersebut. tinggi, Ketika secara sebuah otomatis acara akan menarik para pengiklan untuk turut serta dalam tayangan program tersebut. Media massa tidak hanya berkewajiban etis untuk membantu memastikan "ekuitas informasi" seluruh 55 masyarakat, tetapi juga memiliki beberapa alasan yang sangat praktis untuk melakukannya. Beberapa alasan praktis tersebut didasarkan pada ekonomi. Jika kelompok dalam masyarakat kehilangan akses informasi, maka media kehilangan pelanggan potensial karena itu merupakan bisa mengakses target potensial untuk pengiklan. Masyarakat sebagai konsumen media selalu mengharapkan informasi dari media dengan cara yang mudah dan cepat, serta efisien dari segi biaya. akan Alasan lain, bahwa masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya akses ke berbagai sumber informasi, tekanan cenderung mendorong tindakan pemerintah untuk memastikan hal ini, jika media sendiri tidak mengambil langkah-langkah untuk melihat bahwa hal itu terjadi. Tapi alasan yang paling penting bagi media untuk peduli tentang ekuitas utilitarian bahwa informasi itu tepat adalah untuk sudut masyarakat pandang maupun untuk media. Perlu diperhatikan oleh pihak media bahwa ekuitas informasi merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia. Sehingga menjadi kewajiban Negara dan media dapat massa untuk menjangkau bisa mengupayakan seluruh memandang kelas sosialnya. lapisan agar informasi masyarakat tanpa Konsekuensi etis dari informasi "apartheid" yang terlalu serius untuk ditoleransi oleh media atau oleh masyarakat yang mereka layani. Kuncinya adalah memberikan kesempatan untuk mengakses informasi yang telah melewati pengawasan dari berbagai gatekeeper dan tersedia untuk umum. Kita tidak bisa berharap untuk sebuah demokrasi partisipatoris sepenuhnya kecuali kami bertujuan untuk ideal yang memungkinkan semua warga 56 kesempatan untuk yang relatif sama. mendapatkan informasi 3. Fungsi dan Etika Media Ahli komunikasi massa Harold D pada pijakan Lasswell dan Charles Wright dalam Morissan, 201011, menyatakan terdapat empat fungsi sosial media massa, yaitu 1. Social surveilance. termasuk pada media upaya Pada fungsi ini, televisi, penyebaran akan media senantiasa informasi dan massa merujuk interpretasi seobjektif mungkin mengenai peristiwa yang terjadi, dengan maksud agar dapat dilakukan kontrol sosial sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam lingkungan masyarakat bersangkutan. 2. Social correlation. Dengan fungsi korelasi sosial tersebut, akan terjadi upaya penyebaran informasi yang dapat menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya. Begitupun antara pandangan – pandangan yang berbeda, agar tercapai konsensus sosial. 3. Socialization. Pada fungsi ini, media massa selalu merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai satu generasi ke generasi selanjutnya, satu kelompok ke kelompok lainnya. luhur dari atau dari 4. entertainment. Agar tidak membosankan, sudah tentu media massa perlu juga menyajikan hiburan kepada televisi kita, khalayaknya. Hanya saja, fungsi hiburan ini sudah terlalu sehingga dominan ketiga terlupakan. Untuk mewarnai fungsi itu, siaran lainnya, fungsi seolah hiburan telah haruslah ditata agar seimbang dengan tiga fungsi lainnya. 57 keempat fungsi media massa tersebut bersinergi dan sinkron dalam rangka menyajikan tayangan yang sehat. Sebab, hanya dengan tayangan yang sehat sajalah yang nantinya dapat melahirkan generasi yang sehat. Generasi yang memiliki karakter bangsa. Dalam hal inilah, kesadaran masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia secara khusus perlu bertekad dan berkomitmen untuk mengupayakan agar ke depan jangan lagi mau membiarkan diri dan keluarganya didikte oleh siaran TV yang tidak mendidik dan bahkan merusak pembangunan karakter bangsa bagi masyarakat warga negara dalam pembangunan bangsa ke depan. Logika waktu pendek menempatkan media massa dalam situasi dilematis. semakin memiliki Disatu sisi, idealisme media menuntut peran sebagai sarana pendidikan agar audience kedalaman ekonomi terpatri berpikir; memaksa pada sikap kritis, namun media yang di sisi mengadopsi kemandirian, lain, logika spektakuler, dan pragmatism mode yang sensasional, superficial dan pesan yang beragam. Haryatmoko, 2007 30 Tayangan dan paparan media massa saat ini, takjarang mengesampingkan etika jurnalistik dan kaidahkaidah media tetap yang massa harus menyangkut mengikuti kepentingan arus memperhatikan dan dan publik. selera berpegang Meskipun pasar, teguh namun pada norma dan etika jurnalistik, dimana informasi-informasi yang disampaikan kepentingan umum. kepada masyarakat menyangkut Seperti kewajiban etis, jelas berasal dari kedua perhatian utilitarian untuk menyediakan sejumlah besar 58 orang dan penekanan Yohanes Rawl pada melindungi itu berarti menemukan anggota yang paling rentan masyarakat. Jika tanggung jawab sosial cara untuk baru dan berarti apa-apa, menghindari menciptakan sekelompok jelas dari warga kelas dua dalam masyarakat informasi. Media teknologi informasi baru dapat memberikan kesempatan yang lebih baik daripada media massa yang beroperasi penting untuk – membangun kebijakan publik praktik yang baru dan-lebih mendorong bukan menghambat ekuitas informasi. Gordon dan Reuss, 1996 126 Hal tersebut di atas, akan membantu meningkatkan selektivitas diatasi dengan sumber informasi dalam menargetkan audiens yang diinginkan. Dengan beberapa masukan dari kelompok marjinal-karena faktor seperti cacat fisik, pendapatan rendah, atau kurangnya pendidikan-itu merekomendasikan pembentukan poin akses publik di perpustakaan dan pusat perbelanjaan yang akan tersedia sosial untuk dan semua tanggung jawab perencanaan untuk jaringan. filosofi sosial harus keadilan memandu Upaya-upaya khusus harus dilakukan untuk menjamin layanan informasi yang kepada orang miskin, diperpanjang secara universal orang cacat, dan minoritas. Sebagai masyarakat, dan sebagai praktisi media, kita harus prihatin bahwa ekonomi bisa menghilangkan kesempatan beberapa warga untuk mendapatkan berbagai jenis informasi. Potensi meningkatnya perbedaan akses terhadap informasi dalam berorientasi informasi masyarakat adalah salah yang satu semakin yang harus diatasi oleh media itu sendiri dengan beberapa bantuan 59 dari pemerintah, kebijakan untuk Pemerintah insentif juga ekonomi khususnya mengatur dapat dalam pembentukan dengan menciptakan teknologi membantu bagi hal media massa informasi baru. tradisional yang sudah ada untuk mengatasi masalah ini. Jika media yang melayani masyarakat, mereka mempunyai tanggung jawab untuk berusaha mengurangi kesenjangan. dan Menurut Caroll Reuss 1996, bahwa kekuatan pasar persaingan adalah perlindungan yang cukup untuk memberikan akses yang dibutuhkan, dan pertanyaan hanya seberapa banyak akses yang benar-benar diperlukan. Dari pernyataan Reuss tersebut menjelaskan tentang adanya pasar yang normal menunjukkan ada berbagai hal di dalamnya. Yang disebut pasar yang ideal menurut Reuss adalah sebuah pasar yang bebas free-market tapi tetap mengedepankan sifat selectif terhadap informasi- informasi yang masuk ke dalam pasar tersebut. Pasar market pertukaran penawaran. merupakan proses berdasarkan Beberapa pada yang terregulasi dinamika keuntungan dari permintaan adanya dari dan pasar tersebut,yaitu Pasar mempromosikan keuntungan;Pasar mempromosikan flexibilitas; Pasar mempromosikan inovasi; Pasar bisa mengirimkan media seperti beberapa produk. Adapun beberapa kelemahan pasar antara lain 1. Tidak demokratis, artinya bahwa hanya pihak-pihak yang mempunyai capital yang bisa memasuki media 2. Pasar mereproduksi ketidaksamaan in-equality, artinya media mencerminkan pandangan-pandangan dan ketertarikan. 3. Pasar bersifat amoral 60 4. Pasar tidak perlu memenuhi kebutuhan sosial 5. Pasar hanya bersifat mitos. Media massa merupakan elemen penting dalam masyarakat. Mereka membantu mendidik dan bersosialisasi dengan beragam populasi. Tapi media massa tidak saluran langsung menuju kesatuan sosial, meskipun banyak dari mereka terlihat atau terdengar sama dan mencakup topik dan sumber yang sama. Pada tahap awal, memahami bahwa ada dua definisi media akses. Salah satunya adalah kemampuan individu atau kelompok untuk menerima media. Yang kedua adalah kemampuan dari setiap individu atau kelompok untuk memiliki kisahnya diceritakan oleh media massa Media massa hanyalah salah satu bagian dari persamaan komunikasi, sehingga mereka tidak bertanggung jawab untuk menjaga informasi masyarakat, dan tidak ada media massa yang bisa berpretensi memiliki semacam kewajiban. Pada akhir dari persamaan adalah khalayak media, baik aktual maupun potensial, yang juga memikul tanggung jawab sebagai pencari informasi yang cerdas. Menempatkan liputan media. tanggung Penelitian jawab etis menunjukkan untuk bahwa akses orang membuat keputusan berdasarkan informasi dari berbagai sumber dan media telah bervariasi dan efek terbatas pada individu dan kelompok. Ini tidak berarti bahwa individu harus pasif terhadap media massa, atau bahwa media massa dapat penerimaan publik 4. Polaritas Pasar Akses adalah menjadi kutub. pasif Pada dan satu tidak sisi mencari terdapat kekhawatiran bahwa setiap orang memiliki akses ke media 61 massa, hiburan yang menawarkan dan membantu masyarakat informasi, bentuk terbentuk. Di interpretasi, opini kutub publik dan bahwa lainnya adalah kekhawatiran bahwa media massa memiliki akses ke sumber dan isi mereka butuhkan untuk menyajikan bersifat dinamis penuh topik dan informasi. Akses pasar media sederetan dan selalu berubah. Dua kutub yang kita prihatin adalah media dan masyarakat, yang terus-menerus menguji satu sama lain. Mereka bermanfaat bagi satu sama lain. Polaritas pasar dipersulit oleh kekhawatiranharus diakui tidak menjadi perhatian universal, bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memilih media atau penawaran media yang bijaksana untuk kepentingan orang dalam kepentingan masyarakat. pasar oen Dengan bebas yang terbaik mereka demikian, peduli ada bahwa atau orang- beberapa warga, terutama anak-anak dan mereka yang dapat membawa kerugian pada diri mereka sendiri dan orang lain, tidak harus memiliki media massa. Penutup Setiap akses tak warganegara terbatas berhak untuk persembahan mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya. Informasi tersebut dapat diakses melalui disekitarnya. mendapat berbagai Kebanyakan informasi media warga tentang massa hanya yang tidak masalah-masalah ada ingin kritis. Mungkin ini adalah beberapa jenis masalah etika bagi warga, bukan ketimpangan media. Jika ketersediaan kita media, bisa kita mengatasi masih akan dihadapkan pada kurangnya minat pada bagian dari segmen 62 besar penduduk. Ekuitas Informasi adalah menyenangkan dengan semangat komunitarian. Ini menyiratkan tanggung jawab pada pemerintah atau media, atau keduanya. Intinya adalah bahwa tidak akan pernah ada ekuitas informasi. Kelompok tertentu dalam masyarakat akan mendominasi informasi dan kelompok apartheid tidak akan bisa mengakses informasi jika ia tidak mempunyai biaya untuk memiliki teknologi komunikasi, ataupun bila ia tidak berada pada wilayah jangkauan informasi. *Penulis adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Fatah Demak 63 Daftar Pustaka Bertens, K. 2007. Pustaka Utama. Etika. Jakarta PT Gramedia Gordon, Kittross, John M, Reuss, Carol, and Merrill, Hohn C. 1996. Controversies in Media Ethics. USA Longman Publishers Haryatmoko. 2007. Etika Media, kekerasan dan Kanisius komunikasi – Manipulasi pornografi. Yogyakarta Morrisan. 2010. Teori Komunikasi massa. Bogor PT. Ghalia Indonesia Online Irfani, Yuliai. 2012. Masih banyak desa blank signal. diakses 1 Juli 2012 64
sebagailintas negara yang juga dikenal dengan nama globalisasi. Dengan kata lain internet merupakan ciri dari era globalisasi, sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi. Internet adalah sistem jaringan dari jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, dan dapat disebut sebagai
DAMPAK GLOBALISASI MEDIA MASSA DALAM MENANGANI PERTUKARAN BUDAYA IMPERIALISME BUDAYA DAN KEDEKATAN BUDAYADAMPAK GLOBALISASI MEDIA MASSA DALAM MENANGANI PERTUKARAN BUDAYA IMPERIALISME BUDAYA DAN KEDEKATAN BUDAYAGLOBALISASI. MEDIA MASSA. KONTEN ASING, BUDAYA
4 Sebagai sarana informasi. Informasi yang kita butuhkan dapat diperoleh dengan menggunakan komputer, yaitu diantaranya : Mencari produk yang diinginkan melalui informasi produk, mencari lowongan kerja melalui informasi pekerjaan, mencari berita dalam maupun luar negeri melalui informasi berita, mencari tempat-tempat pendidikan melalui informasi pendidikan, mencari tempat-tempat hiburan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu "techne" yang berarti seni, kerajinan atau keterampilan. Sedangkan "logia" yang berarti studi atau ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI "informasi merupakan penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu". Menurut Informasi Technologi Association of America ITAA, "teknologi informasi adalah ilmu yang berbasiskan komputer, khususnya aplikasi software dan hardware".Fungsi teknologi informasi menurut Sutarman pada jurnal penelitian yang dilakukan oleh Yohanes, Netty Herawati, dan Lina Sunyata yaitu "menangkap capture, mengolah processing, menghasilkan generatering, menyimpan storage, mencari kembali retrifal, sebagai transmisi transmission."Teknologi informasi infromation technology bisa juga disebut sebagai TI, IT atau infotech. "Teknologi informasi adalah teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan atau menyebarkan informasi". Jadi ,dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan hasil ciptaan manusia berupa software dan hardware untuk mempermudah mencari informasi, mengelola informasi dan menyampaikan informasi kepada individu dan masyarakat banyak. Dengan begitu mempermudah manusia untuk melakukan kegiatan sehari- hari. Dunia saat ini sudah memasuki era globalisasi, dimana pada era ini terjadi perubahan yang pesat dalam banyak hal, seperti informasi, barang, jasa hingga budaya yang ada dimasyarakat. Era dapat diartikan sebagai zaman atau kurun waktu tertentu, dimana pada saat itu terjadi suatu peristiwa yang menandai adanya perubahan ataupun perkembangan pada zaman itu. Globalisasi memperluas interaksi antara wilayah dan populasi diseluruh penjuru dunia. Globalisasi merupakan sebuah proses ekonomi, sosial, budaya, teknologi, kelembagaan yang menghubungkan antara masyarakat dengan individu diseluruh dunia, dimana proses ini merupakan proses pertukaran antara berbagai belahan dunia. Era globalisasi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang melanda seluruh dunia, dimana dampaknya sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dari semua kalangan. Perubahan pada era globalisasi meliputi bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi, lingkungan, budaya dan sebagainya. Hal tersebut yang menyebabkan kemajuan pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang sangat pesat, yang mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat yang pastinya sangat berbeda dengan keadaan terdahulu. Lihat Pendidikan Selengkapnya
1 jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yg digunakan dalam proses telematika ! Perkembangan jaringan komputer tidaklah luput dari semakin besarnya keinginan masyrakat global dalam mendapatakan informasi secara cepat dan bagimana mempermudah aktifitas mereka sehari teknologi telepon genggam yang mengalami perebahan yang sangan signifikan dari waktu ke
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Era globalisasi telah membawa dampak signifikan terhadap budaya di seluruh dunia. Globalisasi dapat diartikan sebagai proses integrasi dan interaksi antara berbagai negara dan masyarakat yang melintasi batas-batas geografis, politik, dan ekonomi. Dalam konteks ini, budaya tidak lagi terbatas pada wilayah geografis tertentu, melainkan menjadi sebuah fenomena yang terhubung secara global. Salah satu dampak utama dari globalisasi terhadap budaya adalah pertukaran ide, nilai, dan praktik budaya di antara masyarakat yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, yang memungkinkan informasi dan produk budaya untuk dengan mudah dipertukarkan secara global. Misalnya, melalui internet dan media sosial, individu dapat mengakses dan berinteraksi dengan budaya dari seluruh dunia, termasuk musik, film, literatur, dan tradisi itu, perdagangan internasional yang semakin meningkat juga telah membawa pengaruh budaya yang signifikan. Produk budaya seperti makanan, pakaian, dan barang- barang konsumsi lainnya dapat dengan mudah ditemukan di berbagai negara, sehingga mengubah pola hidup dan selera masyarakat setempat. Hal ini menciptakan perpaduan budaya yang unik, di mana elemen budaya asing dan lokal saling berdampingan dan saling mempengaruhi. Namun, meskipun globalisasi telah membawa manfaat dalam hal peningkatan pemahaman lintas budaya dan akses terhadap keberagaman budaya, juga ada tantangan yang dihadapi oleh budaya dalam era ini. Salah satunya adalah dominasi budaya global yang seragam, yang cenderung mengaburkan keunikan budaya lokal. Globalisasi ekonomi dan media massa yang kuat dapat menyebabkan homogenisasi budaya, dengan citra, nilai, dan tren yang serupa tersebar di berbagai belahan dunia. Selain itu, perubahan budaya yang cepat juga dapat menimbulkan resistensi dan ketegangan dalam masyarakat. Beberapa kelompok masyarakat berjuang untuk mempertahankan identitas budaya mereka dan melindungi warisan tradisional mereka dari pengaruh budaya asing. Perdebatan tentang pelestarian budaya versus adaptasi terhadap perubahan budaya global menjadi semakin kompleks dan konteks ini, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan pendekatan yang seimbang terhadap budaya dalam era globalisasi. Menerima perubahan budaya yang dibawa oleh globalisasi tidak berarti mengorbankan identitas budaya sendiri. Sebaliknya, masyarakat dapat memelihara kekhasan budaya lokal sambil terbuka terhadap pengaruh baru yang dapat memperkaya dan melengkapi budaya mereka. Dialog, toleransi, dan kesadaran akan nilai-nilai budaya yang penting adalah kunci dalam menghadapi perubahan budaya dalam era globalisasi. Pertanyaan apakah masyarakat seharusnya menerima atau menolak perubahan budaya dalam era globalisasi merupakan perdebatan yang kompleks. Sudut pandang yang berbeda- beda dapat muncul tergantung pada konteks sosial, budaya, dan nilai-nilai yang yang mendukung penerimaan perubahan budaya dalam era globalisasi melihat manfaat dalam keberagaman budaya yang semakin luas. Menerima perubahan budaya dapat membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik antara masyarakat dari berbagai latar belakang. Pertukaran ide, nilai, dan praktik budaya dapat menghasilkan inovasi dan perkembangan yang kaya secara budaya. Penerimaan terhadap perubahan budaya juga dapat mempromosikan toleransi dan penghargaan terhadap keunikan setiap budaya. Namun, ada juga pendekatan yang lebih kritis dan cenderung menolak perubahan budaya dalam era globalisasi. Alasan di balik penolakan ini sering kali berakar pada kekhawatiran terhadap kehilangan identitas budaya lokal. Masyarakat yang menolak perubahan budaya mungkin merasa bahwa pengaruh budaya global dapat mengaburkan nilai-nilai dan tradisi mereka sendiri. Mereka berjuang untuk mempertahankan kekhasan budaya mereka dan melindungi warisan budaya yang mereka anggap juga argumen yang menyatakan bahwa pendekatan penerimaan atau penolakan perubahan budaya tidak harus bersifat biner. Masyarakat dapat mengadopsi pendekatan yang seimbang dalam menghadapi perubahan budaya dalam era globalisasi. Pendekatan ini mencakup upaya untuk menjaga kekhasan budaya lokal sambil terbuka terhadap pengaruh baru yang dapat memperkaya budaya tersebut. Ini melibatkan dialog antara budaya-budaya yang berbeda, pengakuan terhadap nilai-nilai budaya yang penting, dan penyesuaian yang bijaksana dalam menghadapi perubahan yang akhirnya, keputusan untuk menerima atau menolak perubahan budaya dalam era globalisasi adalah pilihan yang kompleks dan tergantung pada konteks masyarakat dan individu. Yang penting adalah untuk menghargai keberagaman budaya, mempromosikan dialog dan saling pengertian antara budaya-budaya yang berbeda, dan memastikan bahwa perubahan budaya terjadi dengan tetap menghormati dan melindungi kekhasan dan identitas budaya yang ada. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Globalisasiadalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
PertanyaanGlobalisasi mempermudah akses informasi dan pertukaran budaya di seluruh dunia. Oleh karena itu, masyarakat dunia semakin terbuka terhadap berbagai informasi. Gejala sosial negatif yang tampak apabila masyarakat belum siap dengan kondisi tersebut adalah ....Globalisasi mempermudah akses informasi dan pertukaran budaya di seluruh dunia. Oleh karena itu, masyarakat dunia semakin terbuka terhadap berbagai informasi. Gejala sosial negatif yang tampak apabila masyarakat belum siap dengan kondisi tersebut adalah .... Universalisme antarkelompok Guncangan sosial budaya di berbagai bidang Konsumerisme dan hedonisme meningkat Tindak kriminalitas meningkat Ancaman kerusakan lingkungan PembahasanKejutan budaya atau gegar budaya cultur shock merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketimpangan yang cukup jauh antara budaya yang masuk dengan budaya lokal yang mengakibatkan adanya benturan budaya disebabkan ketidaksiapan masyarakat menerima budaya-budaya baru yang masuk dalam kebudayaan lama mereka. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah budaya atau gegar budaya cultur shock merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketimpangan yang cukup jauh antara budaya yang masuk dengan budaya lokal yang mengakibatkan adanya benturan budaya disebabkan ketidaksiapan masyarakat menerima budaya-budaya baru yang masuk dalam kebudayaan lama mereka. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!7rb+VPVincent PratamaPembahasan lengkap bangetRMRara Meike Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Bantu banget Mudah dimengerti Makasih ❤️
Dampakpositif globalisasi di bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, globalisasi memberi dampak positif, yaitu mempermudah akses informasi. Mulai dari mencari materi pelajaran hingga profil sekolah atau universitas. Sebutkan dampak positif globalisasi di bidang pendidikan! Dikutip dari buku Perbandingan Pendidikan (2020) oleh Ahmad Qurtubi
kbDzAG. kxmo9urbk9.pages.dev/322kxmo9urbk9.pages.dev/336kxmo9urbk9.pages.dev/921kxmo9urbk9.pages.dev/591kxmo9urbk9.pages.dev/483kxmo9urbk9.pages.dev/790kxmo9urbk9.pages.dev/374kxmo9urbk9.pages.dev/556kxmo9urbk9.pages.dev/351kxmo9urbk9.pages.dev/967kxmo9urbk9.pages.dev/153kxmo9urbk9.pages.dev/300kxmo9urbk9.pages.dev/122kxmo9urbk9.pages.dev/981kxmo9urbk9.pages.dev/544
globalisasi mempermudah akses informasi dan pertukaran budaya di seluruh dunia